Jumat, 28 September 2007

(Non) Smart IT

Akibat foto syurr-nya dengan menggunakan handphone menyebar di internet, hari Selasa pagi, 25 September ’07, siswi SMK Citra Bangsa Bogor berinisial DN. [17] didemo puluhan pelajar di halaman sekolah tersebut. Para pendemo menuntut agar pihak sekolah segera melakukan tindakan pada DN. yang telah merusak citra sekolah karena membuat foto syurr dirinya sendiri dan kini telah menyebar dimasyarakat melalui internet.

Dalam foto-foto tersebut DN. berfoto hanya mengenakan pakaian dalam saja, dan pada beberapa foto ada yang hanya menutupi bagian bawahnya saja, sedangkan bagian tubuh atasnya terbuka. Sementara itu pihak sekolah yang diwakili oleh Eka Dwi Y. mengatakan bahwa pihak sekolah sudah memutuskan untuk mengeluarkan DN. dari sekolah sebagai sanksi atas munculnya foto-foto tersebut.

Pada seminar Smart IT 6 September '07 di Hotel Intercontinental Jakarta, salah seorang pakar mengatakan bahwa IT ibaratnya sebuah pisau yang sangat tajam. Kita harus bijaksana dalam pemanfaatannya. Tuntutan perkembangan jaman menuntut kita harus mengaplikasikan IT. IT memang salah satu key-factor dan kekuatan untuk sukses dalam era globalisasi yang sangat kompetitif ini. Namun jika kita salah memanfaatkannya, IT bisa membunuh diri kita sendiri.

Kejadian foto syurr DN. ini adalah contoh pemanfaatan produk IT yang salah. Ia harus menanggung akibatnya, dikeluarkan dari sekolah sekaligus menanggung aib seumur hidupnya.

Amit-amit jabang bayi, semoga jangan ada pemanfaatan IT yang salah dan tidak bijaksana di lingkungan keluarga dan persekutuan kita. IT hanyalah sebuah perangkat, tergantung cara kita memanfaatkannya : Smart or Non-Smart ?..


28 September '07
Setelah saya pertimbangkan masak2, akhirnya foto syurr DN. tidak saya posting. Gantinya Naked Baby he..3x

Kamis, 27 September 2007

Ada senyum di Rawinala


S E N Y U M

Tersenyumlah Pagi ini
Saat aku di sini, di dekatmu

T’lah ku lompati banyaknya jurang
Untuk bertemu dengan mu
Pagi ini..... Sambutlah aku dengan senyum mu

Ada bunga di hatiku Petiklah satu
karena hanya satu

Eratkanlah dia bersama bunga... Dihatimu
lalu....Tersenyumlah untuk ku

Aku ingin memohon
Jikalau itu mungkin
Tersenyumlah lagi untuk ku
Setelah itu kan kukatakan
Bahwa aku sayang padamu

Buah Karya :
Titin Maryati - Guru Rawinala
27 Sept. '07

Tuhanku : Teologinya jemaat awam

Dalam suatu diskusi di forum Warung Teologi (Warteg) Serpong, kami sharing tentang Tuhan menurut versi dan pengalaman hidup masing-masing peserta. Siapakah Tuhan kita itu?

Seorang peserta bercerita bahwa Tuhan yang dia rasakan adalah mirip Satpam. Karena Dia menjaga dan membuatnya menjadi berani sebagai seorang security untuk kerja shift malam. Bayangkan, asset perusahaan yang harus di jaga bisa bernilai milyar-an. Sedangkan postur tubuhnya kecil, namun dia menjadi berani tanpa ada rasa takut lagi karena ada Tuhan yang menjaganya. Tuhan adalah Satpam.

Peserta lainnya yang berbadan tegap dan memang dulunya tukang berantem, bercerita bahwa dia pernah masuk rumah sakit karena kepalanya harus dijahit setelah dipukul balok oleh para pengeroyoknya. Dia tidak pernah takut untuk berkelahi dengan siapa pun, karena ada Tuhan sebagai panglima perangnya. Lagu rohani Laskar Kristen Maju, rupanya menjadi sumber inspirasinya. Tuhan adalah panglima perang.

Seorang ibu bercerita tentang kasih dan kelembutan Tuhan yang dia rasakan. Nah, ibu ini rupanya lebih merasakan Tuhan yang bersifat keibu-ibuan. Dia bertanya kepada peserta lain dalam forum diskusi itu : “Apa Tuhan itu sebenarnya wanita ya?” Mungkin Tuhan adalah Ibu-ibu (??).

Nah, bagaimana dengan Anda?
Bagaimana Tuhan menurut Anda?
Tuhan seperti apa yang Anda rasakan?


27 Sept. '07

Saya akan Injili setan di pohon kelapa gading-ku !

Di halaman depan rumahku pernah tumbuh satu pohon pepaya. Pohon itu tumbuh dari biji-biji pepaya yang disebarkan oleh pembantu rumah tanggaku.

Pada suatu hari ada kerabat yang berkunjung ke rumahku. Kerabatku ini bilang bahwa tidak baik ada pohon pepaya tumbuh di depan rumah. Karena kata pepaya itu berasal dari kata paya = payah. Jadi kalau ada pohon pepaya tumbuh di depan rumah, maka penghuni rumah itu bisa menjadi payah segalanya. Pohon itu akhirnya saya tebang mengingat masukan dari kerabat itu. Toh juga belum terlalu besar dan memang belum berbuah.

Ditempat bekas pohon pepaya itu ditebang, akhirnya saya tanami tunas kelapa gading yang saya beli dari pedagang tanaman di sekitar perumahanku. Saya membayangkan kelak pas udara siang hari sedang panas-panasnya, maka tinggal memetik buah kelapa gading di depan rumah saja. Praktis, enak dan segar.

Suatu ketika kerabatku berkunjung lagi ke rumahku. Kembali pohon di depan rumahku dikomentari. “Pohon kelapa gading kok ditanam di depan rumah, itu tempatnya setan!” Konon setan senang sekali tinggal di pohon kelapa gading. Bahkan setan-setan yang berkeliaran di sekitar perumahan akan senang untuk singgah atau mampir di pohon kelapa gading itu. Aku berpikir : “Apa perlu aku tebang lagi?” “Alangkah sayangnya tunas kelapa gading yang sudah tumbuh ini kalau harus di tebang”.

Akhirnya aku bersikap begini :

Kalau ternyata nanti pohon kelapa gadingku benar-benar menjadi tempat persinggahan dan rumah setan, saya santai-santai sajalah. Anggap aja ada tambahan teman di saat sedang santai di teras pada malam hari. Bahkan saya akan bisa mengaplikasikan visi rohaniku, untuk mengkabarkan kasih dan keselamatan. Oleh karena itu : “Saya akan Injili setan di pohon kelapa gading-ku !”.

27 Sept. ‘07

Rabu, 26 September 2007

Pribadi yang mengenal hatiku

S’perti rusa yang haus
Rindu aliran sungai-Mu
Hatiku tak tahan menunggu-Mu

Bagai tanah gersang
Menanti datangnya hujan
Begitupun jiwaku Tuhan

Hanya Engkau
Pribadi yang mengenal hatiku
Tiada yang tersembunyi bagi-Mu
S’luruh isi hatiku Kau tahu

Dan bawaku
Tuk lebih dekat lagi pada-Mu
Tinggal dalam indahnya dekapan
Kasih-Mu

26 Sept. '07

Ngegosipin Majelis = Obat Kantuk

Pada suatu perjalanan pulang dari luar kota, saya berdua dengan teman satu gereja bergantian menyetir mobil. Karena tubuh sedang tidak fit, saya muntah-muntah 2 kali. Akhirnya kami berhenti di sebuah warung makan, saya minta ijin tiduran disebuah ‘dipan’ atau 'bale-bale dari papan kayu' sambil menyeruput teh manis panas.

Setelah badan mulai mendingan, kami melanjutkan perjalanan karena hari memang sudah malam. Badan saya masih lemas dan muka pucat karena perut kosong. Nampaknya kami berdua mulai mengantuk. Teman saya ini kemudian punya ide unik : “Kita ‘ngrasani’ majelis gereja kita aja yok, biar tidak mengantuk”. Yang namanya ‘ngrasani’ tentu saja ngegosipin kekurangan para majelis gereja, mana ada ‘ngrasani’ itu ngomongin yang bagus-bagus.

Ternyata ide teman ini sungguh mantap kasiatnya. Mata langsung cerah dan kantuk pun pergi. Kami berdua akhirnya tertawa terbahak-bahak. Ternyata ngegosipin majelis itu memang obat kantuk yang mujarab. He he he…..


Jakarta, 26 Sept. '07
Note : Cerita di atas terjadi sebelum saya diteguhkan menjadi Majelis GKJT

BERTEMAN

Beberapa tahun yang lalu seorang teman berkata kepada saya : “Jika kita bergaul dengan sopir angkot, maka profesi kita nggak jauh-jauh dari sopir angkot”. “Jika kita bergaul dengan pedagang mie rebus, maka bisnis kita tidak jauh dari mie rebus”. “Sementara kalau kita mau bergaul dengan bisnisman yang sudah menggurita perusahaannya, kita berpeluang besar menjadi seorang juragan”. Dalam konteks pergaulan dan tataran membangun networking, saya sependapat dengan teman saya itu. Karena lingkungan pergaulan bisa menjadi rekanan, sparing partner sekaligus tentor dalam membangun sebuah usaha.

Dalam konteks yang lain, jika kita bergaul dengan orang bebal maka kitapun bisa menjadi bebal. Bahkan jika kita bergaul dengan orang jahat pun, kita bisa ikutan jahat. Pada masa seseorang belum dewasa dan belum mempunyai visi-misi hidupnya, alangkah kurang bijaknya orang tersebut jika bergaul terlalu akrab dengan komunitas yang penuh dengan kebebalan dan kejahatan ini. Saya sepenuhnya sependapat dan menyetujui paparan ini.

Lalu dengan siapa saja kita bisa berteman?

Tuhan sudah mengajarkan kepada kita melalui kisah orang Samaria yang murah hati. Sangat jelas tersirat pada kisah ini, siapakah sesama kita. Berdasarkan kisah inilah, saya meyakini bahwa sudah seharusnya kita bisa berteman dengan semua orang dari berbagai golongan bahkan keyakinannya. Bahkan dengan berteman dengan orang lain yang berbeda prinsip, kita bisa menimba wawasan sekaligus menyampaikan kabar kasih Tuhan. Kesempatan untuk menggarami dan bersinar untuk sesama, benar-benar terbuka lebar untuk kita.

Oleh karena itu, mari kita perbanyak teman dalam kehidupan kita.


Jakarta, 25 Sept. '07
inspired by Luke 10:25-36

Senin, 24 September 2007

PENGAKUAN IMAN NICEA - KONSTANTINOPEL


Aku percaya kepada satu Allah,

Bapa yang mahakuasa, Pencipta langit dan bumi,

segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.


Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus,

Anak Allah yang Tunggal, yang lahir dari Sang Bapa

sebelum ada segala zaman,

Allah dari Allah Terang dari Terang,

Allah yang sejati dari Allah yang sejati,

diperanakkan, bukan dibuat,

sehakekat dengan sang Bapa,

yang dengan perantaraan-Nya, segala sesuatu dibuat;

yang telah turun dari sorga untuk kita manusia

dan untuk keselamatan kita,

dan menjadi daging oleh Roh Kudus

dari anak dara Maria, dan menjadi manusia;

yang disalibkan bagi kita

di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,

menderita dan dikuburkan;

yang bangkit pada hari ketiga,

sesuai dengan isi Kitab-kitab,

dan naik ke sorga;

yang duduk di sebelah kanan Sang Bapa

dan akan datang kembali dengan kemuliaan

untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati;

yang Kerajaan-Nya takkan berakhir.


Aku percaya kepada Roh Kudus,

yang menjadi Tuhan dan yang menghidupkan

yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak

disembah dan dimuliakan

yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi.


Aku percaya satu Greja yang kudus

dan am dan rasuli.

Aku mengaku satu bapisan untuk pengampunan dosa.

Aku menantikan kebangkitan orang mati

dan kehidupan di zamanyang akan datang.

AMIN

Jakarta, 24 Sept. '07

Reaksi Kimia : AIR MENJADI ANGGUR

Pada suatu siang di rumah kontrakan sepulang dari kuliah, saya bercakap-cakap dengan seorang sahabat karib satu angkatan. Berdua membayangkan kelak kalau sudah wisuda dan terjun ke dunia kerja. Dengan gelar kesarjanaan yang akan diraih, mampukah kita meraih kesuksesan? Mampukah kita menjadi orang kaya? Dan, seberapa berat usaha untuk meraihnya?

Sambil bercanda, karib-ku berkata : “Andai kita tahu persamaan reaksi kimia yang mampu mengubah air menjadi anggur, pasti dengan mudah kita akan kaya raya”. Aku setuju sekali dengan pernyataan itu.

Coba bayangkan, air melimpah ruah dimana-mana. Jika kita tahu persamaan reaksi kimianya, dengan mudahnya kita akan mem-produksi anggur. Tanpa harus bersusah payah menanam pohon anggur bahkan biaya produksi-nya pun sangat kecil, anggur ber ton-ton dalam waktu yang singkat sudah terproduksi.

Canda yang sampai sekarang tidak pernah saya lupakan. Yang mengingatkan selalu akan kuasa Tuhan. Yang mampu mengubah air cucian kaki menjadi anggur berkualitas pada Perkawinan di Kana. Yang selalu mengingatkan saya untuk selalu bersandar kepada-Nya, dengan tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Kuasa Tuhan mengubah air menjadi anggur akan selalu menjadi inspirasi dalam kehidupanku.


24 Sept. ‘07
Inspired by John 2

Aku jadi MC...

Seminar 1/2 Hari :
"Smart IT is the key to be a winner in banking industy".
Kamis, 6 September 2007.
di Hotel Intercontinental -Jakarta.

Mengingat semakin berkembangnya jaman dan semakin bijaksana masyarakat dalam memilih bank, sehingga dunia perbankan haruslah berusaha untuk menyediakan pelayanan berkualitas terbaik bagi nasabahnya. Dalam hal ini teknologi, khususnya IT menjadi salah satu faktor kunci dan kekuatan dalam perkembangan bisnis perbankan.

Pembicara :
1. Erman Suherman - Direktur IT Bank Indonesia
2. Mohammad Guntur - SVP Bank Mandiri (Persero) Tbk.
3. Goenawan Loekito - Marketing Director Oracle Indonesia
4. Adi Kusma - CEO Biznet

Moderator :
Gantyo Koespradono - Media Indonesia

Teman-teman bilang aku keren dengan setelan jas yang aku pakai.
Padahal, tanpa memakai setelan jas pun aku sudah keren lho..he3x.

#24 Sept. '07#

Jumat, 21 September 2007

Rumahku di E-7/8

Tahun 2003 saya dan istri ingin membeli rumah, setelah hampir 4 tahun tinggal di rumah petak kontrakan di Meruya - Kebun Jeruk.

Mengingat kemampuan atau daya beli, kami fokus mencari rumah di pinggiran kota Jakarta. Area Bekasi, Bogor, atau Tangerang. Area Bekasi kami coret paling awal karena jauh dari tempat kerja aku dan istriku. Kemudian area Bogor yang berikutnya kami coret.

Di area Tangerang ada beberapa alternatif rumah dan perumahan yang bisa kami pilih. Setelah siang hari disela-sela waktu kerja aku survey sendirian, maka malam harinya aku mengajak istri dan anak untuk melihat rumah hasil survey itu. Dengan mengunjungi alternatif rumah pada malam hari, maka kami jadi lebih tahu suasana perumahan itu sesungguhnya.

Setelah melalui seleksi yang kami lakukan, ada sekitar 4 rumah yang masuk dalam budget pembelian kami.
Namun, istriku langsung kesemsem dengan rumah bernomer E-7/8 di area Serpong. Meskipun ada satu rumah lain yang harganya lebih murah dan tanahnya lebih luas, namun istriku bersikukuh untuk membeli rumah bernomer E-7/8 ini.

Ternyata istriku terlanjur suka dengan nomer rumahnya. E adalah inisial namanya Elmy. 7 adalah angka pertolongan (Jawa = Pitu = Pitulungan), disamping jumlah hari penciptaan Allah. 8 adalah angka keberuntungan.

Akhirnya kami pilih rumah bernomer E-7/8 ini, di Serpong - Tangerang....


21 Sept. '07
Abis makan siang

Kemana pun Tuhan membimbing, Dia menyediakan

Saya yakin bahwa sebenarnya kita semua lebih suka apabila gereja itu sudah terjamin semuanya. Gedung, jumlah jemaat, keuangan, program, tata ibadah, bahkan kedewasaannya. Namun keadaan sebaliknya, kita bergerak berdasarkan iman.

Ada Firman Tuhan yang ingin saya sampaikan, diambil dari Pengkhotbah 11:4 yang demikian bunyinya :

“Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur, dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai“.

Bahwa, jika kita selalu menunggu-nunggu keadaan yang sempurna untuk menabur, kita tidak akan menuai, tidak ada sesuatupun yang kita hasilkan. Karena kita tidak pernah mengetahui sensasi hidup oleh iman. Allah selalu memakai orang-orang yang tak sempurna dalam situasi-situasi yang tak sempurna untuk melaksanakan kehendak-Nya.

Tuhan selalu menggunakan banyak cara untuk memulai gereja baru. Ada hal penting yang bisa kita pelajari di sini. Kemana pun Tuhan membimbing, Dia menyediakan. Buat kita yang sedang bergumul dalam pekerjaan pelayanan, kalimat diatas pantas untuk kita garis bawahi dan dipertebal. Karena kalimat tersebut merupakan sumber penghiburan dan kekuatan yang besar pada masa-masa yang sulit.

“Saya tahu bahwa dimanapun ada daerah-daerah pemukiman baru yang berkembang pesat, pasti dibutuhkan gereja-gereja baru”. (The Purpose Driven Church – Rick Warren)

Saya tersentak dan jantung berdetak lebih kencang saat membaca kalimat diatas. SERPONG adalah daerah yang sedang dan akan berkembang dengan sangat pesat. Kita tinggal di daerah ini, akankah kita lewatkan begitu saja peristiwa kegerakan rohani ini nanti ?! Bukankah kita harus memberikan diri kita dipakai sebagai alat oleh roh kudus ?!

Yakinlah, bahwa bilamana Dia memanggil kita untuk melakukan sesuatu, Dia akan memungkinkan dan melengkapi kita untuk melaksanakannya. Tuhan itu Setia. Dia selalu menepati janji-Nya. Maka, kita ke Serpong pun Tuhan pasti membimbing, Dia akan menyediakan.


Salam Kasih Kristus,


Nico Budianto

Ditulis Untuk Mading Pepanthan Serpong 19 Agt. '06
Inspired by Rick Warren
Last editing : Sept 21st '07

Doa untuk pelayananku


Tuhan,
Bimbinglah aku dalam melapangkan pelayananku.
Kuatkan aku dalam membentangkan tenda pelayananku.

Ajarlah aku Tuhan,
Untuk tidak berhemat dan selalu memanjangkan tali-talinya
Dan, memancangkan kokoh-kokoh patok-patok tenda pelayananku.

Sebab,
Tenda pelayananku harus mengembang ke kanan dan ke kiri.

Siapkanlah diriku.....Tuhan.

Amin

21 Sept '07
inspired by Isaiah 54

Kamis, 20 September 2007

Nicel anak lelakiku

Nicel anakku, lahir pagi hari jam 05.10 WIB di RS Pelni Petamburan - Jakarta.

Mempunyai 'weton jawa' yang sama dengan aku. Kata Oom, Tante dan beberapa saudara, kalau weton sama, kelak salah satu harus mau mengalah. Nampaknya aku yang lebih banyak ngalah, apa salahnya sih mengalah kepada anak.

Memang sifat anakku lebih mirip aku dibanding dengan ibunya. Meskipun masih kanak-kanak, Nicel sudah punya sikap dan berani berpendapat.

Nicel sejak masih bayi sudah punya prestasi. Beberapa kali juara lomba bayi sehat, bayi merangkak, photo keluaga dll. Susu instant hadiah lomba sampai berlebih, sehingga bisa kami bagi-bagikan kepada tetangga yang punya bayi juga. Puji syukur Tuhan, meskipun Nicel masih bayi sudah bisa berbagi berkat.

Nicel anaknya pede dan pemberani. Sejak playgroup sudah sering tampil dalam acara-acara baik di sekolah maupun tempat umum. Nicel saat masih playgroup pernah berkelahi dengan seorang anak SD karena membela teman-temannya rebutan mainan. Nicel yang memakai baju monyet, pukul-pukulan dengan anak SD yang satu gedung dengan playgoup-nya.

Prestasi Nicel terakhir adalah mendapatkan Ranking 3 test masuk SD Candle Tree Serpong. Hadiahnya adalah Discount 25% SPP bulanannya. Puji Tuhan.....

20 Sept. '07