Selasa, 02 Oktober 2007

Tanggung Jawab Sosial Gereja -4

Beberapa faktor penunjang

14. Dalam rangka mewujudnyatakan iman di tengah konteks masyarakatnya, gereja dan seluruh umat Kristen dituntut untuk memiliki pengetahuan memadai mengenai budaya, kondisi sosial-ekonomi masyarakat sekitarnya, problematika sosial, dan perkembangan politik yang sedang terjadi. Dengan kata lain, gereja dan umat Kristen perlu memperhatikan keterkaitan antara iman dengan konteks kehidupan sosialnya. Untuk itu, setiap orang Kristen perlu terus-menerus membaharui dan memperlengkapi diri dengan berbagai kemampuan. Orang beriman yang baik selalu berusaha memiliki pengetahuan yang luas sebaik mungkin. Dengan demikian ia akan sanggup berkreasi, berinovasi, mencari dan menerapkan langkah-langkah solutif atas problematika yang dihadapi oleh gereja dan masyarakat tempat ia berada.

15. Untuk menciptakan kehidupan berjemaat yang semarak, tampak hidup secara dinamis, gereja perlu diperlengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Memang, sampai saat ini masih banyak gereja (merasa) kurang mampu, namun dengan pembinaan dan pengelolaan hidup berjemaat yang baik, niscaya potensi jemaat yang sering tidak kita perhitungkan, akan meningkat pesat. Jemaat yang semula merasa miskin ternyata memiliki kemampuan besar untuk menyemarakkan kehidupan gerejawinya, dan berbuat banyak untuk masyarakatnya.

16. Dalam kondisi tertentu, mungkin diperlukan pembenahan kelembagaan, meliputi: organisasi, sistem manajemen, personalia, perumusan ulang visi dan misi secara jelas. Hal ini penting dalam rangka meningkatkan kecekatan untuk mengantisipasi perkembangan, penentuan garis-garis kebijakan gereja secara cermat, cerdas dan seksama, kemampuan membangun jejaring dan sinergi dengan lembaga-lembaga lain, baik Kristiani maupun non-Kristiani, dalam rangka menangani masalah kemanusiaan bersama.

17. Hal yang tidak kalah penting untuk dikembangkan adalah kemampuan gereja mendekatkan diri dengan masyarakat. Penerimaan masyarakat sekitar terhadap gereja ditentukan oleh kualitas relasinya dengan mereka. Kadang-kadang gereja terlena dalam urusan internalnya dan abai untuk membangun relasi yang baik dengan masyarakat. Andil setiap umat Kristen dalam membangun relasi individual dengan masyarakat sekitar juga tidak dapat dianggap sepele. Oleh sebab itu, secara individual, setiap orang Kristen juga terbeban untuk membangun hubungan baik dengan orang lain di dalam jalinan masyarakatnya. Pendekatan kultural dengan tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan tanpa membedakan sekat-sekat primordialnya, akan merupakan salah satu kunci sukses untuk membangun relasi.

Semoga bermanfaat.

Oleh : Drs. Bambang Subandrijo, MTh., MA
Disampaikan dalam Weekend Session
GKJ Tangerang Pepanthan Serpong
22 September 2007

Tidak ada komentar: